Jasmerah mencatat pada bulan Mei
tahun 1914 di Semarang telah berdiri Perkumpulan Sosial-Demokratis Indonesia (Indiskhe Sociaal Democratiskhe Vereniging
-- ISDV), suatu organisasi politik yang menghimpun intelektual-intelektual
revolusioner bangsa Indonesia dan Belanda. Tujuannya ialah untuk menyebarkan
Marxisme di kalangan kaum buruh dan Rakyat Indonesia.
Pada Kongres ISDV di Semarang
(Mei 1920), nama organisasi ini diubah menjadi Perserikatan Komunis di Hindia
(PKH). Semaun adalah ketua partai dan Darsono menjabat sebagai wakil ketua.
Sekretaris, bendahara, dan tiga dari lima anggota komite adalah orang Belanda.
PKH adalah partai komunis Asia pertama yang menjadi bagian dari Komunis
Internasional. Henk Sneevliet mewakili partai pada kongres kedua Komunis
Internasional 1921.
Pada periode menjelang kongres keenam Sarekat Islam pada
tahun 1921, anggota menyadari strategi Sneevliet dan mengambil langkah untuk
menghentikannya. Agus Salim, sekretaris organisasi, memperkenalkan sebuah
gerakan untuk melarang anggota SI memegang keanggotaan dan gelar ganda dari
pihak lain di kancah perjuangan pergerakan indonesia. Keputusan tersebut tentu
saja membuat para anggota komunis kecewa dan keluar dari partai, seperti
oposisi dari Tan Malaka dan Semaun yang juga keluar dari gerakan karena kecewa
untuk kemudian mengubah taktik dalam perjuangan pergerakan indonesia. Pada saat
yang sama, pemerintah kolonial Belanda menyerukan tentang pembatasan kegiatan
politik, dan Sarekat Islam memutuskan untuk lebih fokus pada urusan agama,
meninggalkan komunis sebagai satu-satunya organisasi nasionalis yang aktif.
Bersama Semaun yang berada jauh di Moskow untuk menghadiri
Far Eastern Labor Conference pada awal 1922, Tan Malaka mencoba untuk mengubah
pemogokan terhadap pekerja pegadaian pemerintah menjadi pemogokan nasional
untuk mencakup semua serikat buruh Indonesia. Hal ini ternyata gagal, Tan
Malaka ditangkap dan diberi pilihan antara pengasingan internal atau eksternal.
Dia memilih yang terakhir dan berangkat ke Rusia.
Pada Mei 1922, Semaun kembali setelah tujuh bulan di Rusia
dan mulai mengatur semua serikat buruh dalam satu organisasi. Pada tanggal 22
September, Serikat Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (Persatuan Vakbonded
Hindia) dibentuk.
Pada kongres Komintern kelima pada tahun 1924, ia menekankan
bahwa "prioritas utama dari partai-partai komunis adalah untuk mendapatkan
kontrol dari persatuan buruh" karena tidak mungkin ada revolusi yang
sukses tanpa persatuan kelas buruh ini
Pada 1924 nama partai ini sekali lagi diubah, kali ini adalah
menjadi Partai Komunis Indonesia
sumber : wikipedia
0 Response to "Sejarah Partai Komunis Indonesia (2)"
Post a Comment