Jangan melupakan sejarah. Partai komunis Indonesia (PKI) muncul kembali
di panggung politik setelah Jepang menyerah pada tahun 1945, dan secara aktif
mengambil bagian dalam perjuangan kemerdekaan dari Belanda. Banyak unit
bersenjata berada di bawah kontrol atau pengaruh PKI. Meskipun milisi PKI
memainkan peran penting dalam memerangi Belanda, Presiden Soekarno khawatir
bahwa semakin kuatnya pengaruh PKI akhirnya akan mengancam posisinya. Selain
itu, pertumbuhan PKI bermasalah sektor sayap kanan lebih dari pemerintahan
Indonesia serta beberapa kekuatan asing, khususnya semangat penuh anti-komunis
dari Amerika Serikat. Dengan demikian hubungan antara PKI dan kekuatan lain
yang juga berjuang untuk kemerdekaan pada umumnya berjalan sengit.
Diawali dengan jatuhnya kabinet
RI yang pada waktu itu dipimpin oleh Amir Sjarifuddin karena kabinetnya tidak
mendapat dukungan lagi sejak disepakatinya Perjanjian Renville, lalu
dibentuklah kabinet baru dengan Mohammad Hatta sebagai perdana menteri, namun
Amir beserta kelompok-kelompok sayap kiri lainnya tidak setuju dengan
pergantian kabinet tersebut.
Pada Februari 1948 PKI dan Partai
Sosialis membentuk front bersama, yaitu Front Demokrasi Rakyat. Front ini tidak
bertahan lama, namun Partai Sosialis kemudian bergabung dengan PKI. Pada saat
itu milisi Pesindo berada di bawah kendali PKI.
Pada tanggal 11 Agustus 1948
Musso kembali ke Jakarta setelah dua belas tahun di Uni Soviet. Politibiro PKI
direkonstruksi, termasuk D.N. Aidit, M.H. Lukman dan Njoto. Pada 5 September
1948 dia memberikan pidato anjuran agar Indonesia merapat kepada Uni Soviet.
Dalam sidang Politbiro PKI pada
tanggal 13-14 Agustus 1948, Musso, seorang tokoh komunis Indonesia yang lama
tinggal di Unisovyet (sekarang Russia) ini memjelasan tentang “pekerjaan dan
kesalahan partai dalam dasar organisasi dan politik” dan menawarkan gagasan
yang disebutnya “Jalan Baru untuk Republik Indonesia”. Musso menghendaki satu
partai kelas buruh dengan memakai nama yang bersejarah, yakni PKI. Untuk itu
harus dilakukan fusi tiga partai yang beraliran Marxsisme-Leninisme: PKI
ilegal, Partai Buruh Indonesia (PBI), dan Partai Sosialis Indonesia (PSI). PKI
hasil fusi ini akan memimpin revolusi proletariat untuk mendirikan sebuah
pemerintahan yang disebut "Komite Front Nasional".
Selanjutnya, Musso menggelar
rapat raksasa di Yogya. Di sini dia melontarkan pentingnya kabinet presidensial
diganti jadi kabinet front persatuan. Musso juga menyerukan kerjasama
internasional, terutama dengan Uni Soviet, untuk mematahkan blokade Belanda.
Untuk menyebarkan gagasannya, Musso beserta Amir dan kelompok-kelompok kiri
lainnya berencana untuk menguasai daerah-daerah yang dianggap strategis di Jawa
Tengah dan Jawa Timur, yaitu Solo, Madiun, Kediri, Jombang, Bojonegoro, Cepu,
Purwodadi, dan Wonosobo. Penguasaan itu dilakukan dengan agitasi, demonstrasi,
dan aksi-aksi pengacauan lainnya.
Rencana itu diawali dengan
penculikan dan pembunuhan tokoh-tokoh yang dianggap musuh di kota Surakarta,
serta mengadu domba kesatuan-kesatuan TNI setempat, termasuk kesatuan Siliwangi
yang ada di sana.
Mengetahui hal itu, pemerintah
langsung memerintahkan kesatuan-kesatuan TNI yang tidak terlibat adudomba untuk
memulihkan keamanan di Surakarta dan sekitarnya. Operasi ini dipimpin oleh
kolonel Gatot Subroto.
Sementara perhatian semua pihak
pro-pemerintah terkonsentrasi pada pemulihan Surakarta, pada 18 September 1948,
PKI/FDR menuju ke arah timur dan menguasai Kota Madiun, Jawa Timur, dan pada
hari itu juga diproklamasikan berdirinya "Republik Soviet Indonesia".
Hari berikutnya, PKI/FDR mengumumkan pembentukan pemerintahan baru. Selain di
Madiun, PKI juga mengumumkan hal yang sama pula di Pati, Jawa Tengah.
Pemberontakan ini menewaskan Gubernur Jawa Timur RM Suryo, dokter
pro-kemerdekaan Moewardi, serta beberapa petugas polisi dan tokoh agama.
Untuk memulihkan keamanan secara menyeluruh
di Madiun, pemerintah bertindak cepat. Provinsi Jawa Timur dijadikan daerah
istimewa, selanjutnya Kolonel Sungkono diangkat sebagai gubernur militer.
Operasi penumpasan dimulai pada tanggal 20 September 1948 dipimpin oleh Kolonel
A. H. Nasution. Sebagian besar pasukan TNI di Jawa Timur berkonsentrasi
menghadapi Belanda, dengan menggunakan 2 brigade dari cadangan Divisi 3
Siliwangi serta kesatuan-kesatuan lainnya yang mendukung Republik, semua
kekuatan pembetontak akhirnya dapat dimusnahkan.
Salah satu operasi penumpasan ini
adalah pengejaran Musso yang melarikan diri ke Sumoroto, sebelah barat
Ponorogo. Dalam peristiwa itu, Musso berhasil ditembak mati. Sedangkan Amir
Sjarifuddin dan tokoh-tokoh kiri lainnya berhasil ditangkap dan dijatuhi hukuman
mati. Amir sendiri tertangkap di daerah Grobogan, Jawa Tengah. Sedangkan
sisa-sisa pemberontak yang tidak tertangkap melarikan diri ke arah Kediri, Jawa
Timur.
W/A:::::::::::::::::::::::::+1 (779) 888-4915
ReplyDeleteTel:::::::::::::::::::::::::::+1 (779) 888-4915
e_mail::::::::::::::::::::[aditya.aulia139@gmail.com]
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
Nama saya Aditya Aulia saya mengalami trauma keuangan karena saya ditipu dan ditipu oleh banyak perusahaan pinjaman online dan saya pikir tidak ada yang baik bisa keluar dari transaksi online tapi semua keraguan saya segera dibawa untuk beristirahat saat teman saya mengenalkan saya. untuk Ibu pada awalnya saya pikir itu masih akan menjadi permainan bore yang sama saya harus memaksa diri untuk mengikuti semua proses karena mereka sampai pada kejutan terbesar saya setelah memenuhi semua persyaratan karena permintaan oleh proses saya bisa mendapatkan pinjaman sebesar 350jt di rekening Bank Central Asia (BCA) saya saat saya waspada di telepon saya, saya tidak pernah mempercayainya, agaknya saya bergegas ke Bank untuk memastikan bahwa memang benar ibu kontak sekarang mengalami terobosan pemanasan jantung dalam kehidupan finansial Anda melalui apakah itu atau apakah kamu ingin mengkonfirmasi dari saya? Anda bisa menghubungi saya melalui surat saya: {aditya.aulia139@gmail.com} dan juga Anda bisa menghubungi perusahaan ISKANDAR LESTARI LOAN COMPANY via: {mail:iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com}
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
COMPANY:ISKANDAR LESTARI LOAN COMPANY
e_mail:::[iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com]
https://wordpress.com/view/iskandarlestari.wordpress.com