Jasmerah. Anak muda saat ini mungkin banyak yang tidak mengetahui siapa yang dimaksud dengan Enny Arrow. Mereka yang menginjak ABG pada tahun 1980-an, tentu hapal betul novel-novel karya Enny Arrow. Pada masanya, Enny Arrow adalah legenda. Remaja pria yang berusia belasan tahun tahun 80an pasti pernah sembunyi-sembunyi membaca novel Enny Arrow. Novel Enny Arrow tidak tebal, hanya puluhan lembar. Isinya luar biasa vulgar. Menggambarkan hubungan seks secara detil dan hiperbola. Pembaca diajak berimajinasi liar membayangkan sepasang kekasih berasyik masyuk. Tak ada alur cerita di dalam novel itu, hanya dari satu adegan seks ke adegan berikutnya.
![]() |
Novel karya Enny Arrow |
Enny Arrow, adalah nama yang begitu melekat dalam dunia
penulisan Indonesia pada tahun 1977-1992, karya-karyanya adalah yang paling
banyak dibaca generasi muda Indonesia, terlahir dengan nama Enny Sukaesih
Probowidagdo, lahir di Desa Hambalang, Bogor tahun 1924. Memulai karirnya
sebagai wartawan pada masa pendudukan Jepang, belajar Steno di Yamataka Agency,
kemudian direkrut menjadi salah satu propagandis Heiho dan Keibodan. Pada masa
Revolusi Kemerdekaan, Enny Arrow bekerja sebagai wartawan Republikein yang
mengamati jalannya pertempuran di seputar wilayah Bekasi.
Pada tahun 1965 Enny Sukaesih menulis karangan dengan judul
"Sendja Merah di Pelabuhan Djakarta" karangannya ini merupakan
pertama kali ia mengenalkan nama samaran sebagai "Enny Arrow" kata
Arrow ia dapatkan sesuai dengan nama toko penjahit di dekat Kalimalang yang
bernama Tukang Djahit "Arrow", di toko tempat penjahit itulah Enny
Sukaesih pernah bekerja sebagai penjahit pakaian.
Setelah Gestapu 1965, suasana politik tidak menentu, Enny
Arrow kemudian berkelana ke Filipina pada bulan Desember 1965, dari Manila ia
pergi ke Hong Kong dan kemudian ia mendarat di Seattle Amerika Serikat pada
bulan April 1967.
Di Amerika Serikat Enny Arrow belajar penulisan kreatif
bergaya Steinbeck, setelah menemukan irama Steinbeck, Enny Arrow mencoba
menuliskan beberapa karyanya di koran-koran terkenal Amerika Serikat, salah
satu karya Enny Arrow adalah novel dengan judul : "Mirror Mirror".
Pada tahun 1974 dia kembali ke Djakarta dan bekerja di salah
satu perusahaan asing di Jakarta sebagai copy writer atas kontrak-kontrak
bisnis, semasa kerjanya ini Enny Arrow rajin menuliskan karya sastra yang amat
bermutu, karya sastranya yang disebut-sebut mengalahkan popularitas Ali Topan
Anak Jalanan adalah "Kisah Tante
Sonya". Pada tahun 1980 karya Enny Arrow mendapatkan sambutan yang luar
biasa di banyak penerbit-penerbit rakyat di sekitaran Pasar Senen.
Enny Arrow bukan saja penulis yang berkibar karena
karya-karyanya, ia juga merupakan penantang atas sastra-sastra yang berpihak
pada kaum pemodal, sampai pada kematian Enny Arrow pada tahun 1995 tak satupun
orang Indonesia tau siapa Enny Arrow, dan dia menolak bukunya dijual di
toko-toko buku besar.
sabung ayam taji
ReplyDeleteDi Amerika Serikat Enny Arrow belajar penulisan kreatif bergaya Steinbeck